PENTINGNYA DIGITAL MARKETING DALAM INDUSTRI PARIWISATA

             Saat ini teknologi informasi dan komunikasi semakin meningkat, era industri 4.0 dirasa semakin meningkatkan sistem teknologi yang dapat mempermudah berbagai kehidupan manusia, termasuk dalam industri pariwisata. Teknologi informasi menjadi salah satu sarana yang digunakan dalam mempromosikan pariwisata dari berbagai media sosial dengan berbagai digital marketingnya. Dengan adanya digital marketing minat seseorang untuk pergi berlibur semakin tinggi.

            Digital marketing adalah strategi atau upaya untuk memasarkan atau mempromosikan produk melalui segala jenis media digital. Media pemasaran digital mencakup saluran komunikasi yang sering kita jumpai, baik melalui jaringan Internet maupun jaringan lainnya seperti telepon dan televisi. Pengertian digital marketing sendiri dalam bahasa Indonesia berarti pemasaran digital.

            Di era yang serba canggih seperti sekarang ini, pemasaran digital atau digital marketing menjadi sebuah strategi yang bisa dibilang sangat ampuh bagi Anda yang memiliki bisnis di semua bidang termasuk pariwisata. Tapi, apa sih, alasannya? Kenapa cara ini sekarang sangat populer?

            Nah, pada artikel kali ini, kami akan membahas apa pentingnya digital marketing dalam industri pariwisata dan bagaimanakah strategi digital marketing yang bisa dilakukan dalam meningkatkan wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata yang ada.

            Di Indonesia sendiri banyak memiliki destinasi wisata yang menarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Dengan adanya digital marketing, setiap destinasi wisata yang ada di Indonesia bisa dipromosikan dengan lebih mudah dan mencakup jangkauan yang lebih luas.

            Digital marketing dalam pariwisata dibuat bertujuan untuk mempromosikan dan memasarkan suatu wisata di media sosial agar menarik wisatawan datang. Kegiatan digital marketing biasanya dilakukan di website, social media, online advertising, email direct marketing, forum discussion, mobile applications.

            Setiap digital marketing yang dilakukan akan berdampak kepada peningkatan wisatawan yang hadir. Digital Marketing yang dilakukan yang terjadi di era industri 4.0 ini menggunakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih dan bertujuan untuk meningkatkan berbagai daya guna dalam bidang pariwisata, selain itu untuk memberikan berbagai kemudahan kepada pengguna untuk menyediakan pelayanan di dalam bidang pariwisata yang lebih mudah untuk diakses.

E-tourism adalah salah satu cara yang digunakan untuk melakukan promosi pasriwisata yang dilakukan secara modern . promosi yang ditawarkan disini diantaranya seperti kemudahan pencarian hotel, obyek wisata, agen-agen wisata atau bahkan berbagai event yang akan diadakan dan itu semua dapat siakses dimanapun, kapanpun, dan oleh siapapun. 

Agar memudahkan pengguna dalam mendapatkan berbagai informasi dan kebutuhan yang diperlukan. Selain itu E-tourism juga merupakan suatu proses interaktif online  yang dapat memudahkan pengguna atau wisatawan dalam melakukan pemesanan dari beberapa elemen pariwisata seperti hotel ataupun berbagai agen perjalanan.  

Indonesia dikenal sebagai negara dengan berbagai macam potensi, mulai dari alam, budaya dan sejarah, maupun kuliner. Oleh sebab itu, sektor pariwisata menjadi program pembangunan prioritas yang terus digalakkan oleh pemerintah. Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Indonesia juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, pariwisata menjadi sektor yang berhasil dalam mengurangi angka pengangguran lewat dibukanya kesempatan usaha dan kerja. United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pun menjelaskan, bahwa dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor ekonomi terbesar dan tercepat mampu melebihi perdagangan dunia serta mampu menunjukkan ketangguhannya pada pelemahan dan ketidakpastian ekonomi global.

Sementara itu, perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang terus meningkat membuat jumlah pengguna internet semakin bertambah setiap tahunnya. Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Harus diakui, bahwa kemunculan internet dan digitalisasi telah membawa banyak dampak positif bagi manusia. Digitalisasi pada sektor pariwisata juga mampu memberikan banyak manfaat ke banyak industri. Dari sisi penyedia jasa, kehadiran internet memberikan sumbangsih yang luar biasa terhadap penghematan biaya operasional dan penggunaan waktu. Misalnya saja untuk beriklan dan berpromosi ke pasar Eropa. Untuk itu, dalam rangka menyasar pasar yang potensial, khususnya pada daerah-daerah dengan potensi wisata yang luar biasa, perlu dibangun sarana dan konsep pemasaran yang baik, matang, dan tidak ala kadarnya.  

Berpromosi secara online tidaklah mematikan pemasaran secara konvensional, tetapi justru saling menguatkan. Meski promosi secara langsung (word of mouth) masih dianggap paling ampuh dan berhasil, tentu kita semua sepakat bahwa setiap pengelola destinasi wisata perlu menambah platform pemasaran agar lebih optimal.

Melalui penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa internet atau penggunaan media digital harus terus dioptimalkan untuk menunjang pemasaran destinasi wisata. Dengan memanfaatkan internet, diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan calon wisatawan untuk datang ke destinasi yang belum terkenal. Apa saja strategi jitunya? Berikut penjelasannya!

1.      Membuat dan mengoptimalkan konten di website

Website bukan saja harus responsif dan cepat diakses, tetapi harus memiliki literasi maupun cerita yang informatif, kaya, dan kuat. Dalam beberapa kasus di lapangan, banyak destinasi maupun objek wisata yang telah mengembangkan website. Masalahnya, hal-hal kecil seperti informasi dan konten masih sering diabaikan. Padahal, website kerap menjadi rujukan utama wisatawan sebelum mengambil keputusan.

Untuk dapat mengembangkan sebuah website, penting untuk menentukan siapa saja yang nantinya akan dilibatkan menjadi kontributor untuk mengisi website tetap eksis. Banyak hal yang dapat diceritakan dan dituliskan melalui website. Misalnya saja mengenai keindahan alam, keunikan arsitektur sebuah bangunan atau homestay, daya tarik budaya, cerita rakyat atau sejarah, kearifan lokal di destinasi, maupun kuliner khas yang hanya bisa ditemukan di destinasi.  

Di era yang serba digital ini, isi informasi sangatlah penting. Selain wujud fisik dari destinasi atau daya tarik wisata yang dipromosikan, perlu juga dikembangkan mengenai bagaimana cara penyampaian informasinya karena setiap orang lebih menyukai cerita yang kuat. Untuk itu, perkuat narasi melalui penceritaan atau storytelling yang mendalam.

2.      Optimalkan penggunaan sosial media

Mungkin sudah banyak destinasi maupun objek wisata yang telah menggunakan sosial media sebagai media promosi. Beberapa platform sosial media yang efektif digunakan dalam berpromosi dan memiliki pengguna cukup banyak di antaranya adalah Facebook, Instagram, Twitter, dan yang sedang berkembang yaitu TikTok. Untuk itu, pengelola destinasi wisata perlu beradaptasi dan membuat inovasi konten pemasaran dengan menggabungkan platform media sosial yang telah disebutkan di atas.

3.      Menjalin kemitraan

Perlu dipahami bersama, sektor pariwisata tidak pernah bisa berdiri dan berjalan sendiri. Pariwisata sangat membutuhkan kolaborasi antar dan lintas sektor agar keberlanjutan usahanya tetap berjalan. Untuk itu, maksimalkan jaringan yang Anda miliki dengan turut melibatkan mitra-mitra potensial seperti komunitas fotografer, travel bloggertravel vloggerinstagrammer, maupun mitra dengan konsep B2B (Business to Business). Misalnya seperti layanan tiketing online, transaksi digital (e-money), maupun model kerja sama marketplace.

Dalam menghadapi era industri 4.0, keterampilan SDM pariwisata harus terus ditingkatkan, utamanya yang menyentuh ranah digital. Jika memungkinkan, peningkatan kapasitas kemampuan berbasis digital ini dapat diterjemahkan ke dalam program sertifikasi pemasaran digital destinasi wisata.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Membangun Citra dan Reputasi Universitas

Menyusun Rencana Bisnis